Selasa, 19 Maret 2013

Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pertanian

Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis utama teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer yang terus berlanjut membawa implikasi utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi. Hal tersebut mampu menciptakan peralatan yang mendukung perkembangan teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Pada dasarnya peralatan teknologi informasi meliputi tiga perangkat utama yaitu: a)Sistem Komputer, b) Jaringan Sistem Komunikasi, dan c) Net Tools. Salah satu fasilitas IT yang sangat terkenal adalah Internet. Internet adalah jaringan yang terhubung satu sama lain, sehingga dapat bertukar informasi antar komponen. Internet sudah menjadi trend dan gaya hidup, sehingga internet menjadi media yang sangat efektif pada berbagai bidang untuk menyebarkan informasi. Penyebaran informasi Pertanian tentu dapat memanfaatkan Internet karena saat ini sudah banyak fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Diperlukan suatu kerangka teknologi informasi nasional yang akan mewujudkan masyarakat Indonesia siap menghadapi global commerce yang dapat menyediakan akses universal terhadap informasi kepada masyarakat luas secara adil dan merata, meningkatkan koordinasi dan pendayagunaan informasi secara optimal, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, meningkatkan pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi, termasuk penerapan peraturan perundang-undangan yang mendukungnya; mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi.Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e, seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.Teknologi informasi dan komunikasi sendiri sudah lama digunakan dalam bidang pertanian misalnya saja dalam perencanaan tata letak dan teknik forecasting dalam Manajemen Produksi dan Operasi. Dalam perencanaan tata letak misalnya menggunakan program yang bernama CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities) dan ALDEP (Automated Layout Design Program). Sedangkan dalam teknik forecasting terdapat program yang bernama CENSUS X-11 (1967), SIBYL atau RUNNER (1977), IBM MAPICS, dan lain-lain. Namun, program-program ini lebih banyak digunakan oleh negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang dibandingkan negara-negara berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuannya.Penerapan teknologi komunikasi dan informasi contohnya yaitu metode penyuluhan yang ada di Jepang. Di Jepang, formulasi penyebaran informasi sebagai promosi, mengawali kegiatan penyuluhan dan komunikasi inovasi teknologi, bertumpu pada penggunaan komputer dan teknologi informasi yang lebih efektif dan efisien. Materi informasinya bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga inovasi kelembagaan, metode penyelenggaraan penyuluhan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Pemeran utama dalam hal ini justru bukan semata dari kelembagaan Pemerintah Jepang, melainkan juga dari Organisasi Non Pemerintah yaitu Asosiasi Pembangunan dan Penyuluhan Pertanian Jepang (Japan Agricultural Development and Extension Assosiation). Dengan perangkat teknologi informasi ini, para Pemandu Penyuluhan petanian dapat dengan cepat mempertukarkan informasi spesifik lokasi ke wilayah pengembangan lainnya. Di Indonesia sendiri pun penerapan teknologi informasi dan komunikasi dapat dilihat dari pengguna inovasi teknologi secara lokal baik di tingkat kabupaten (Badan Pelaksana Penyuluhan/Bapeluh) dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan. Terlebih lagi, perangkat Teknologi Informasi pada tingkat Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai-Balai Penelitian dan Pengembangan Komoditas Pertanian sebagai penghasil inovasi teknologi pertanian, juga telah memadai. Di tingkat wilayah saat ini terdapat kurang lebih 30 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), perangkat organisasi Badan Litbang Pertanian yang mengakuisisi peran Balai Informasi Pertanian tempo dulu, berperan sebagai penghasil Teknologi Tepat Guna Spesifik Lokasi, sekaligus memberikan contoh diseminasinya, kini juga dilengkapi dengan perangkat Teknologi Informasi. Dengan demikian, perangkat pemerintah pusat dan sumber-sumber inovasi teknologi, termasuk perangkatnya di wilayah pengembangan pertanian nampaknya siap berperan tanpa hambatan. Pemberian teknologi ini memberikan kontribusi yang cukup baik bagi perkembangan pertanian di Indonesia, sebab memberikan akses informasi yang lebih cepat dan up to date.Lahirnya website-website dari lembaga-lembaga penyuluhan serta tampilnya beragam aplikasi Teknologi Informasi dan Multimedia di dalam aktivitas penyuluhan akan membawa sektor penyuluhan Indonesia untuk semakin efektif dan berkembang demi kesejahteraan petani Indonesia pada khususnya serta kemajuan pertanian Indonesia pada umumnya. Pertanian merupakan jenis usaha yang memiliki karakter khas, terutama karena ketergantungnnya yang tinggi terhadap alam yang selalu dipengaruhi berbagai fluktuasi, baik musim, jasad pengganggu, dan sebagainya. Guna menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, sekaligus untuk mendongkarak kesejahteraan petani, maka prinsip-prinsip industri, bisnis dan manajemen perlu diterapkan dalam bidang pertanian. Penerapan konsep agribisnis ini diharapkan memperbaiki wajah dan jati diri sektor pertanian, sehingga beragam ekspektasi terhadap sektor ini bisa terwujud. Penyuluhan merupakan salah satu metode penyampaian informasi yang sangat sederhana dan masih banyak diterapkan atau digunakan oleh departemen-departemen pertanian dalam penyampaian informasi bagi para petani ataupun yang terkait dengan usaha tani. Hal ini dikarenakan media penyuluhan tidak memerlukan banyak biaya (efisien) dan juga media penyampaian informasi secara langsung dari seorang penyuluh kepada para petani. Namun, seiring berjalannya waktu media penyuluhan pun memerlukan teknologi informasi dan komunikasi agar lebih efisien dalam penggunaannya dan penyampaiannya.Teknologi-teknologi tepat guna dan ramah lingkungan perlu diadopsi oleh petani kita. Kendala dalam pemanfaatan teknologi di bidang pertanian adalah minimnya informasi dalam mengakses teknologi baru tersebut. Hal terebut menyadarkan kita bahwa ada poin yang sangat krusial yang menjadi permasalahn petani, yaitu “Informasi”. Berita-berita mengenai Pertanian di Televisi sangat jarang ditayangkan, sekalipun ditayangkan tidak banyak informasi yang didapatkan terlebih lagi jadwal penayangan yang tidak tepat. Sinetron yang berbalut kemewahan, berita politik yang sarat perebutan kekuasaan, entertainment para artis, dan berbagai suguhan yang secara mental tidak mendidik dan tentu saja tidak bermanfaat bagi petani. Surat kabar pun tidak banyak memberikan kontribusi bagi petani, content berita dan artikel yang dimuatpun tidak jauh berbeda dengan televisi. Seolah semua media membombardir kita, dan tidak berpihak pada pertanian, rakyat kecil dan moral bangsa ini yang semakin hari semakin carut marut. Kesimpulannya adalah media-media yang ada saat ini sudah tidak mungkin digunakan untuk menyebarluaskan informasi mengenai Pertanian, Teknologi-teknologi penunjuang budidaya, teknologi pasca panen dan berbagai macam kegiatan pertanian yang tentu saja sangat dibutuhkan petani. Kapan pertanian akan menjadi primadona? Perkembangan ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan istilah Information Technology (IT) begitu cepat. Persaingan para vendor untuk meraih pasar menyebabkan harga-harga IT secara bertahap mengalami penurunan. Salah satu fasilitas IT yang sangat terkenal adalah Internet. Internet adalah jaringan yang terhubung satu sama lain, sehingga dapat bertukar informasi antar komponen. Internet sudah menjadi trend dan gaya hidup, sehingga internet menjadi media yang sangat efektif pada berbagai bidang untuk menyebarkan informasi. Penyebaran informasi Pertanian tentu dapat memanfaatkan Internet karena saat ini sudah banyak fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Salah satunya adalah telepon seluler. Kenapa Telepon seluler? Jawabannya sederhana, karena barang yang satu ini sudah sangat umum dimiliki oleh petani, bahkan sampai ke pelosok tanah air. Teknologi 3 G dan 3.5 G memungkinkan akses data menjadi cepat dan murah. Perkembangan ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan istilah Information Technology (IT) begitu cepat. Persaingan para vendor untuk meraih pasar menyebabkan harga-harga IT secara bertahap mengalami penurunan. Salah satu fasilitas IT yang sangat terkenal adalah Internet. Internet adalah jaringan yang terhubung satu sama lain, sehingga dapat bertukar informasi antar komponen. Internet sudah menjadi trend dan gaya hidup, sehingga internet menjadi media yang sangat efektif pada berbagai bidang untuk menyebarkan informasi. Penyebaran informasi Pertanian tentu dapat memanfaatkan Internet karena saat ini sudah banyak fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Salah satunya adalah telepon seluler. Kenapa Telepon seluler? Jawabannya sederhana, karena barang yang satu ini sudah sangat umum dimiliki oleh petani, bahkan sampai ke pelosok tanah air. Teknologi 3 G dan 3.5 G memungkinkan akses data menjadi cepat dan murah. Petani perlu memanfaatkan dengan optimal teknologi-teknologi alternatif tersebut sehingga mereka tidak ketinggalan informasi dan dapat mengembangkan pertaniannya. Informasi yang didapatkan dapat menjadi acuan pengembangan dalam budidaya maupun pengolahan pasca panen. Tentu saja hal yang kita harapkan adalah peningkatan produktivitas dan nilai tambah yang merupakan ciri pertanian modern dapat tercapai.Keterlibatan dari penyedia informasi tentu sangat penting. Universitas-universitas, lembaga penelitian di bidang pertanian, LSM, dan pemerintah harus secara proaktif menyediakan layanan-layanan informasi melalui internet yang saat ini cukup murah dan terjangkau dai sisi penyedia informasi. Permasalahannya adalah kita harus bersama-sama saling melengkapi untuk memberikan yang terbaik bagi para petani kita, agar kesejahteraan petani meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar